Amin, Aamin, Amiin, Amien ataukah Aamiin
Sahabat
semua, pasti kita sering kali mengucapkan dan menulis kata امين ke
dalam bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui, penulisan arab
apalagi bahasa Al qur’an bila salah ucap atau salah tulis walaupun hanya
sedikit saja, sudah menjadikan maknanya berbeda. Makanya harus lebih
berhati-hati lagi.
Yang sering dijumpai dan sepertinya sudah
memasyarakat adalah kata salaam. Sering sekali bahkan saya sendiri juga
pernah memakai kata salaam hanya dengan Ass, Asw, Aslkm, mikum, dsb..
Padahal itu sebenarnya salah. Penulisan salaam seperti itu juga pernah
di bahas oleh mba Putri Fajar.
Kali ini adalah kata-kata امين. Biasanya kita menggunakan kata tersebut adalah untuk
melanjutkan/menjawab dari kalimat berupa do’a, dan makna dari
penggunaan kata itu adalah “kabulkanlah”. Namun kesalahan kita adalah
pada saat penulisan kata itu. Maksud awal kita memang benar, menulis
kata tersebut yang berarti, ya Allah kabulkan doa kami. Tapi ketika
ditulis dan ternyata penulisannya salah, malah bisa merubah makna.
Berawal dari sebuah note di Fb yang dikirim oleh sahabat saya, Fadjar Adhie. Bagi yang sudah tau, ya syukur Alhamdulillaah….
Bismillaah. . . Mungkin artikel ini
tidaklah seberapa penting buat sebagian orang, tapi buat saya pribadi
teramat sangatlah penting sekali (lengkap amat kalimatnya ). Banyak saya
temui diantara teman-teman FB ini yang menurut saya salah dalam
penulisan Aamiin. Ada yang menulis “amin“, “amiin”, “aamin” bahkan tidak
jarang juga ada yg menulis “Amien” Seperti kita ketahui Lafaz Aamiin
diucapkan didalam dan diluar salat, diluar salat, aamiin diucapkan oleh
orang yang mendengar doa orang lain. Aamiin termasuk isim fiil Amr,
yaitu isim yang mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur
mengartikannya dengan Allahummas istajib (ya Allah ijabahlah). Makna
inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti bahwa
aamiin adalah salah satu nama dari asma Allah Subhanahu wata’alaa.
Membaca aamiin adalah dengan
memanjangkan a (alif) dan memanjangkan miin (mim), apabila tidak
demikian akan menimbulkan arti lain. Dalam Bahasa Arab, ada empat
perbedaan kata “AMIN” yaitu :
1. ”AMIN” (alif dan mim sama-sama pendek), artinya AMAN, TENTRAM
2. “AAMIN” (alif panjang & mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN
KEAMANAN
3. ”AMIIN” (alif pendek & mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA
4. “AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang), artinya YA TUHAN, KABULKANLAH DOA KAMI
Terus Bagaimana dengan pengucapan/Penulisan “Amien“
??? Sebisa mungkin untuk yang satu ini (Amien) dihindari, karena Ucapan
“Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme)
setelah do’a ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari
Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra) Marilah kita
biasakan menggunakan kaidah bahasa yang benar dan jangan pernah
menyepelekan hal yang sebenarnya besar dianggap kecil. Sekilas
penjelasan yang singkat ini mudah-mudahan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar