Jumat, 07 Februari 2014

Amin, Aamin, Amiin, Amien ataukah Aamiin

Amin, Aamin, Amiin, Amien ataukah Aamiin

Sahabat semua, pasti kita sering kali mengucapkan dan menulis kata امين ke dalam bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui, penulisan arab apalagi bahasa Al qur’an bila salah ucap atau salah tulis walaupun hanya sedikit saja, sudah menjadikan maknanya berbeda. Makanya harus lebih berhati-hati lagi.
Yang sering dijumpai dan sepertinya sudah memasyarakat adalah kata salaam. Sering sekali bahkan saya sendiri juga pernah memakai kata salaam hanya dengan Ass, Asw, Aslkm, mikum, dsb.. Padahal itu sebenarnya salah. Penulisan salaam seperti itu juga pernah di bahas oleh mba Putri Fajar.
Kali ini adalah kata-kata امين. Biasanya kita menggunakan kata tersebut adalah untuk melanjutkan/menjawab dari kalimat berupa do’a, dan makna dari penggunaan kata itu adalah “kabulkanlah”. Namun kesalahan kita adalah pada saat penulisan kata itu. Maksud awal kita memang benar, menulis kata tersebut yang berarti, ya Allah kabulkan doa kami. Tapi ketika ditulis dan ternyata penulisannya salah, malah bisa merubah makna.
Berawal dari sebuah note di Fb yang dikirim oleh sahabat saya,  Fadjar Adhie. Bagi yang sudah tau, ya syukur Alhamdulillaah…. :)
Bismillaah. . . Mungkin artikel ini tidaklah seberapa penting buat sebagian orang, tapi buat saya pribadi teramat sangatlah penting sekali (lengkap amat kalimatnya ). Banyak saya temui diantara teman-teman FB ini yang menurut saya salah dalam penulisan Aamiin. Ada yang menulis “amin“, “amiin”, “aamin” bahkan tidak jarang juga ada yg menulis “Amien” Seperti kita ketahui Lafaz Aamiin diucapkan didalam dan diluar salat, diluar salat, aamiin diucapkan oleh orang yang mendengar doa orang lain. Aamiin termasuk isim fiil Amr, yaitu isim yang mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur mengartikannya dengan Allahummas istajib (ya Allah ijabahlah). Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti bahwa aamiin adalah salah satu nama dari asma Allah Subhanahu wata’alaa.
 Membaca aamiin adalah dengan memanjangkan a (alif) dan memanjangkan miin (mim), apabila tidak demikian akan menimbulkan arti lain. Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN” yaitu :
1. ”AMIN” (alif dan mim sama-sama pendek), artinya AMAN, TENTRAM
2. “AAMIN” (alif panjang & mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN    
KEAMANAN
3. ”AMIIN” (alif pendek & mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA
4. “AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang), artinya YA TUHAN, KABULKANLAH DOA KAMI
 Terus Bagaimana dengan pengucapan/Penulisan “Amien“ ??? Sebisa mungkin untuk yang satu ini (Amien) dihindari, karena Ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme) setelah do’a ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra) Marilah kita biasakan menggunakan kaidah bahasa yang benar dan jangan pernah menyepelekan hal yang sebenarnya besar dianggap kecil. Sekilas penjelasan yang singkat ini mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar